Kapan kita dipertemukan.. Kapan kita dipisahkan.. Tidak ada yang tahu.. Perpisahan terus terjadi tanpa kita duga. Pengalaman seorang kawan yang ditinggal meninggal kekasihnya, membuatku sadar bahwa TUHAN yang punya kuasa. ‘Berikanlah aku rintangan yang banyak untuk jadi kuat’, ungkapnya. Perjalanan ini sungguh berat, rela adalah jawaban sementara, bersama adalah bahagia berpisah adalah siksa.
Apa kau rindu? Kurasa tidak.. Biar aku rasakan sendiri. Dan disepanjang perjalanan ini, Seorang kawan pun berpisah karena prinsip.. Apakah tuhan menciptakan kita satu? Kenapa begitu banyak airmata diantara cinta?
Kutengadahkan kepalaku, awan mendung masih menghiasi langitku. Seseorang berkata ‘aku rindu dirimu yang ceria…’. Aku tersenyum.. ‘Aku juga rindu…’,jawabku.
Kami yang bermalam bersama berteduh dari hujan berdiam dalam sepi, sibuk dengan pikiran masing-masing. Dirumah ini ada belasan orang sedang berpesta, bermain kartu, ada yang minum-minum dan bermain Ps. kami berpesta layaknya merayakan kegembiraan.. Sampai kami tertawa mengeluarkan airmata yang tidak mau berhenti mengalir.
Aku rindu.
beberapa kata terinspirasi dari novel empat musim cinta 🙂
Recent Comments